Salak merupakan tanaman asli Indonesia,
yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman
tersebut dibudidayakan pertama kali. Hanya diduga tanaman salak ini
sudah dibudidayakan sejak ratusan tahun silam.
Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis Reinw dan termasuk famili Palmae serumpun dengan kelapa, kelapa sawit,
aren (enau), palem, pakis yang bercabang rendah dan tegak. Batang salak
hampir tidak kelihatan karena tertutup pelepah daun yang berduri yang
tersusun rapat. Dari batang yang berduri itu, akan tumbuh tunas baru
yang dapat menjadi anakan atau tunas bunga buah salak dalam jumlah yang
banyak.
Tanaman salak dapat hidup bertahun-tahun, sehingga ketinggiannya dapat
mencapai antara 1,5 – 8 meter, bergantung pada jenisnya. Dari akar yang
tua dapat tumbuh tunas baru yang juga dapat ditangkarkan sebagai bibit.
Tanaman salak termasuk golongan tanaman berumah dua (dioceus), yang
artinya membentuk bunga jantan pada tanaman terpisah daru bunga
betinanya. Dengan kata lain, setiap tanaman salak memiliki satu jenis
bunga atau disebut tanaman berkelamin satu (unisexualis).
KOMODITI BUAH SALAK
Tanaman salak saat ini
sudah berkembang luas, dan banyak dijumpai jenis salak yang spesifik
dikaitkan dengan nama daerah tempat asal pembudidayaan seperti Salak
Condet, Salak Bali, Salak
Banjar, dan sebagainya. Laporan PKT ini hanya menyajikan 3 jenis saja,
yaitu : Salak Pondoh, Salak Manonjaya dan Salak Gula Pasir dengan
keistimewaan masing-masing.
URUTAN KEGIATAN BUDIDAYA
Urut-urutan kegiatan budidaya tanaman salak adalah sebagai berikut :
- Pengolahan lahan kebun salak s/d siap tanam oleh karena itu sekaligus dengan membuat lobang tanaman;
- Penanaman pohon peneduh;
- Penyiapan bibit salak;
- Penanaman bibit penyulaman tanaman yang mati;
- Pemupukan;
- Pembubunan;
- Penyiangan;
- Pemberantasan hama sebagai penyakit;
- Pencakokan bibit (khususnya untuk salak Pondoh);
- Pemangkasan;
- Panen buah dan penanganan hasil sampai dengan siap jual.
A. Pembibitan
Dalam usaha pembibitan salak perlu diperhatikan sifat-sifat
genetiknya. Secara alami dapat diketahui adanya tanaman salak yang
selalu berbunga jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara
generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan
salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi
untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh
kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan
generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai
sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak
dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau
justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara
langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini
mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh
sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih
dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan
berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon
induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan
vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
- Pohon induk harus berumur lebih dari satu tahun;
- Tumbuhnya rimbun dan tidak ada tanda-tanda daunnya menguning;
- Bebas hama dan penyakit;
- Berbuah lebat dan berkualitas baik;
- Tunas anakan yang akan dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
Dalam perhitungan kelayakan usaha tani salak ini diasumsikan untuk pembibitan pertama kali
(tahun 0) adalah dengan membeli bibit yang sudah siap untuk ditanam
termasuk bibit pejantannya. Sedangkan untuk bibit salak tahun-tahun
berikutnya dilakukan dengan pencakokan, sehingga dalam perhitungan
analisa kelayakan akan terlihat biaya tenaga kerja untuk mencangkok
(khusus untuk salak Pondoh).
B. Penanaman Dan Pemeliharaan
Sebelum melakukan penanaman, tahap pertama yang harus dilakukan
adalah pengolahan tanah yang tujuannya adalah menggemburkan tanah agar
menjadi pertumbuhan tanaman yang baik, sekaligus untuk membersihkan
tumbuhan pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah tanah ini diawali dengan
pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam.
Untuk mempersiapkan lubang-lubang tanaman, ada dua macam cara yaitu :
C. Penggalian Langsung
Dengan ukuran tiap lubang ialah sepanjang 60 cm, lebar 60 cm dan
dalamnya juga 60 cm. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk
kandang sebanyak 5 – 7 kg/lubang tanam. Sedangkan jarak tanam biasanya 2
x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
D. Penggalian Tidak Langsung
Untuk daerah yang baru pertama kali hendak ditanami salak, sebaiknya
dibuatkan dahulu bedengan. Ukuran bedengan adalah lebar 200 – 250 cm,
tinggi ± 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Jarak antar bedengan sekitar 60 – 80 cm. Bersamaan dengan pembuatan
bedengan, pupuk kandang dimasukkan ke dalam tanah. Kebutuhan pupuk
kandang sekitar 20 – 30 ton/ha. Setelah diberi pupuk kandang dibiarkan
selama 2 minggu. Untuk selanjutnya, barulah dibuatkan lubang tanam
berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan dalamnya juga 30 cm. Jarak
tanam berkisar antara 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
E. Tanaman Pelindung
Untuk tahap-tahap awal karena tanaman salak tidak dapat terkena
langsung sinar matahari, maka biasanya dibuatkan tanaman pelindung yang
dapat dilakukan satu tahun sebelum tanaman salak ditanam. Untuk jenis
tanaman pelindung ini dapat berbentuk seperti, lamtoro, dadap, turi atau
tanaman pelindung lainnya.
F. Kolam Air
Fungsi klolam air ini adalah untuk penyediaan air irigasi kebun salak
pada musim-musim kemarau. Ukuran kolam disesuaikan dengan luas tanah
dan umumnya bilamana mungkin diletakkan lokasi kolamnya di tengah-tengah
kebun salak dengan maksud agar dalam musim-musim kemarau kolam ini
dapat ikut serta menciptakan iklim mikro dan kelembaban lingkungan dan
tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman salaknya. Agar air kolam
dapat dialirkan ke sekeliling kebun, diperlukan pula pembuatan saluran
irigasinya. Untuk mengoptimalkan fungsi kolam air ini, seringkali
digunakan pula untuk beternak ikan.
G. Drainase
Selain itu, juga dibuatkan drainase, karena tanaman salak tidak tahan
terhadap genangan air. Pembuangan air lebih dari lahan sangat penting
dilakukan, karena tanaman salak tidak tahan akan genangan air dalam
waktu yang lama. Hal seperti ini biasanya terjadi pada waktu musim
penghujan. Sedangkan pada waktu kemarau drainase akan berfungsi sebagi
sarana untuk membagi air dari sumber air (Kolam air), karena tanaman
salak tidak tahan kekeringan dalam waktu yang lama. Dengan cara
demikian, maka sudah disiapkan lahan yang cukup lembab, tetapi tidak
becek.
Tanaman salak ini umumnya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah
mengandung cukup air yakni 60 – 80%, biasanya terjadi pada bulan
November atau Desember. Dalam keadaan tanah yang gembur dan dengan
kelembaban demikian, akar bibit mampu hidup dan berkembang secara baik,
karena oksigen masih cukup tersedia sehingga mampu merangsang
pertumbuhan akar, dan akar tidak membusuk karena tanah tidak terlalu
jenuh air.
H. Pemeliharaan Tanaman
Dalam masa penanaman dan pemeliharaan ini biaya yang timbul adalah
meliputi pembelian pupuk kandang, TSP, Za dan KCl serta pestisida
seperti insektisida fungisida. Sedangkan untuk biaya tenaga kerja akan
meliputi biaya untuk pengolahan tanah, penanaman, penyulaman,
penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pengendalian, pemangkasan,
pencangkokan, panen dan pasca panen.
Pemeliharaan kebun salak yang benar dan teratur akan meningkatkan
produktivitas kebun dan agar dapat memberikan hasil yang diinginkan,
baik berupa peningkatan produksi atau peningkatan hasil lainnya. Usaha
pemeliharaan tanaman salak yang baik akan meliputi hal seperti berikut
ini :
- Penyulaman, sekitar 2 – 3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan pemeriksaan pada kebun salak. Bila ditemukan pertumbuhan salak yang tidak baik atau mati, secepatnya dilakukan penyulaman. Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, sebaiknya dipilih bibit cangkokan yang baik disertai pemeliharaan yang intensif. Penyulaman ini berguna untuk mengetahui jumlah tanaman yang sesungguhnya (produktivitas) aagr nantinya dapat diketahui jumlah produk yang akan dihasilkan. Penyulaman ini sebaiknya dilakukan pada awal-awal musim penghujan.
- Penyiangan, kegiatan ini dilakukan karena tanaman salak tidak dapat tahan terhadap tanah yang mengandung air yang menggenang. Jalan keluar untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan pembumbunan, yang biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan dapat berulang-ulang tergantung kondisi alamnya.
- Pembumbunan, kegiatan ini dilakukan karena tanaman salak tidak dapat tahan terhadap tanah yang mengandung air menggenang. Jalan keluar untuk untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan pembumbunan, yang biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan dapat berulang-ulang tergantung kondisi alamnya.
- Pemupukan, diperlukan karena dari saat penanaman sampai dengan setiap kali petik buahnya, tanaman salak telah menyerap sejumlah unsur-unsur makanan, kondisi tanah menjadi kurus dan akibatnya pertumbuhan tanaman salak terganggu. Karena itu, perlu usaha untuk memelihara, menambah dan mempertinggi kesuburan tanah, dengan jalan pemupukan. Jenis pupuk dapat diketahui ada 2 macam yaitu pupuk organik (pupuk alami) dan pupuk anorganik (pupuk buatan).
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman, hal ini dilakukan terutama sebagao tindakan preventif serangan hama dan penyakit terhadap tanaman salak. Teknis pengendaliannya dapat dilakukan dengan membuang buah yang busuk, memangkas pohon naungan, melancarkan saluran drainase, membersihkan kotoran dan menyemprotkan fungisida.
- Pemangkasan, yang dilakukan di sini biasanya memangkas pohon naungan untuk mengatur cahaya matahari (tingkat penyinaran) yang cukup untuk kebutuhan tanaman, memudahkan peredaran udara serta pemeliharaan tanaman, mengurangi kelembaban udara selama musim penghujan dan mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering. Sementara pemangkasan untuk tanaman salak diawali setelah berumur satu tahun. Pemangkasan ini bertujuan mengatur pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan generatif yang lebih produktif. Sehingga tujuan pemangkasan sebenarnya adalah untuk mengatur dan memacu tanaman salak agar lebih banyak menghasilkan buah.
- Pencakokan, hal ini dilakukan untuk memperbanyak bibit tanaman salak melalui tunas anakan. Karena keunikan darai tanaman salak ini terutama salak pondoh adalah dapat dicangkok. Mengenai keuntungan dari pencakokan ini sudah dikemukakan di muka.
I. Panen Dan Pasca Panen
Panen perdana dengan menggunakan bibit cangkokan vegetatif dimuilai
pada usia tanaman salak pondoh berumur 2 – 3 tahun. Pemetikan buah
biasanya juga dilakukan setelah 7 – 8 bulan sejak terjadinya
penyerbukan. Untuk pemetikan buah tidak dipilih satu per satu tapi
dipotong bersama tandannya.
Kelebihan sifat tanaman salak ini dapat berbunga sepanjang tahun, dengan
catatan pemeliharaannya secara intensif. Namun demikian biasanya dalam
satu tahun panen besarnya hanya dua kali yaitu bulan Desember/Januari
dan bulan juni/juli.
Tindakan pasca panen biasanya yang dilakukan adalah setelah buah
dipetik, segera dibersihkan dan dimasukkan ke dalam keranjang. Buah
salak ini biasanya dapat tahan disimpan sampai maksimal 2 atau 3 minggu
asalkan buah tersebut tidak luka, bebas dari serangan hama atau penyakit
dan sirkulasi udara tempat penyimpanan berjalan baik.
Sampai saat ini buah salak dipasarkan sebagai buah segar. Petani
produsen dapat menjual langsung kepada konsumen seperti misalnya
terlihat untuk salak pondoh banyak dijajakan di jalan raya, tempat salak
pondoh dibudidayakan.
J. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang diperlukan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman
salak ini meliputi cangkul, garpu, sabit, sprayer, keranjang dan
peralatan lain-lainnya.
PRODUKTIVITAS BUAH SALAK
Untuk dapat mengetahui produktivitas tanaman salak, tergantung dengan
jarak tanam berapa yang akan digunakan. Dalam kenyataan di lapangan
ukuran jarak tanam ini bervariasi, seperti 2 x 2 m2 , 2,5 x 2,5 m2, 2 x
2,5 m2 atau juga yang melakukan jarak tanam dengan ukuran 3 x 1 m2.
Kalau jarak tanam 2 x 2 m2 maka jumlah batang tanaman salak yang dapat
ditanam sebanyak 2.500 batang. Untuk lahan seluas 1.000 m2 dapat
ditanami sebanyak 400 pohon. Sehingga dalam 1 ha dapat ditanami sebanyak
4.000 pohon. Dengan asumsi yang dapat dipanen sebanyak 80%, tinggal
3.200 batang tanman salak yang dapat menghasilkan buah. Untuk tanaman
tahun ke 1 dan ke 2 tanaman salak ini belum dapat berbuah. Paling hanya
menghasilkan bibit melalui pencangkokan.
KENDALA BUDIDAYA SALAK
Tanaman salak walaupun termasuk tanaman yang tidak mengandung resiko
tinggi, tapi tetap diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif,
agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa kondisi,
sering agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik. Pada beberapa
kondisi, sering dijumpai petani yang menanamkan salak tanamannya baik,
tapi tidak dapat berbuah. Selain itu tanaman salak ini tidak memerlukan
banyak air, tapi juga tidak boleh kekurangan air. Kondisi kritis tasa
tanaman salak ini akan berlangsung dari penanaman pertama (tahun ke-0)
sampai pada tahun ke 2 kurun waktu proyek. Hal ini disebabkan kondisi
tanaman yang masih rentan terhadap kondisi “stress” baik di musim-musim
penghujan maupun kemarau.
postingan yang bagus banget...semoga bermanfaat, ditunggu postingan selanjutnya. salam kenal dari:Jual Benih Sayuran
BalasHapusArtikelnya Sangat Membantu Skali Bagi Orang Yang Akan Menanam Bibit Salak Pondoh
BalasHapusbudidaya salak memang joss...
Wynn Las Vegas and Encore Resort Casino - JMT Hub
BalasHapusWynn Las Vegas and Encore Resort 나주 출장마사지 Casino 대전광역 출장샵 locations, rates, 광주광역 출장샵 amenities: expert Las Vegas research, 부산광역 출장안마 only at Hotel and Travel Index. 광주광역 출장마사지